Rencana Lion Air Parkir di Halim

Minggu, 03 Oktober 2010

JAKARTA (Suara Karya): Maskapai penerbangan Lion Air Group terus memelajari kemungkinan pemindahan tempat parkir pesawatnya dari Bandara Soekarno-Hatta (Cengkareng) ke Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta). Rencana ini, menurut Direktur Umum Lion Air Edward sirait, bersifat jangka panjang. Selain harus meminta persetujuan pemerintah, juga diperlukan izin dari PT Angkasa Pura (AP) II dan TNI Angkatan Udara sebagai pengelola bandara.
Menurut dia, walaupun secara hukum izin pengelolaan terminal maupun bandara oleh maskapai penerbangan dibuka, namun tetap diperlukan penelitian lebih lanjut. Rencana Lion Air ini sendiri didasari pada semakin banyaknya armada pesawat milik Lion Air. Ini belum termasuk pesawat baru yang akan datang secara bertahap hingga 2014.
"Kalau seluruhnya harus ditampung di Bandara Soekarno-Hatta, kita akan mengalami kesulitan. Kapasitas bandara ini juga terbatas seiring kian banyaknya armada dari berbagai maskapai. Jadi, kita perlu alternatif, dan Bandara Halim yang terdekat serta bisa dimanfaatkan. Untuk sementara ini hanya untuk memarkir pesawat. Maskapai lain juga terus menambah armada," katanya di Jakarta, pekan lalu.
UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang penerbangan telah mengamanatkan soal peran swasta dalam mengembangkan industri penerbangan nasional termasuk juga pengelolaan terminal serta pembangunan bandara. "Jadi, kalau memang nanti prosesnya lancar, baru kita siap, tapi bukan dalam waktu dekat ini. Kalau kita bicara tentang Bandara Halim, itu hanya alternatif, karena harus dibicarakan langsung dengan pihak PT AP II," ujarnya.
Lion air mengoperasikan sebanyak 58 unit pesawat jenis Boeing dan MD-80. Selain pesawat yang sudah beroperasi saat ini, juga akan kembali hadir tiga unit pesawat baru jenis Boeing 737-900 ER pada akhir September 2010 ini. Ini merupakan bagian dari 178 unit pesawat sejenis yang dipesan sejak tiga tahun lalu dari Boeing di Amerika Serikat. Sejalan dengan kedatangan pesawat ini, Lion akan segera membuka rute baru yang salah satunya Yogyakarta-Banjarmasin.
Selain rute jarak jauh, Lion Air, melalui anak perusahaannya Wings Air, juga mengoperasikan rute pendek dan penerbangan pengumpan (feeder). Pada Oktober 2010 ini akan dilayani kembali rute penerbangan Medan-Silangit di Sumatera Utara dengan pesawat ATR 72-500 dari China.
Apalagi pangsa pasar untuk rute penerbangan jarak pendek di kawasan terpencil cukup bagus. Umumnya jumlah isian kursi mencapai 98 persen. "Yang terjadi malah sebaliknya. Di kawasan terpencil, penumpang kami padat. Pesawat Wings Air kami pernah sampai kelebihan penumpang," katanya.
Secara umum, jumlah penumpang yang diangkut pesawat Lion Air Group mencapai 3 juta penumpang. "Kami belum tahu detail pangsa pasar terbesar. Tapi, memang jumlah penumpang terus bertambah setiap tahunnnya. Saking banyak pesawat, penumpang juga terus tumbuh," ujar Edward.

0 komentar:

Posting Komentar