3 Tekhnisi Sukhoi dari Rusia Tewas karena Vodka

 Tewasnya tiga warga negara Rusia yang tergabung dalam tim guarantee warranty (perakit) pesawat Sukhoi jenis SU 27 SKM, di Makassar, Senin 13 September 2010, tidak mempengaruhi penyelesaian perakitan pesawat.

"Tidak akan berpengaruh, mereka tetap akan bekerja," kata Kepala Biro Humas Dephan, Brigjen I Wayan Midhio kepada VIVAnews, Selasa 14 September 2010. Menurut I Wayan, jumlah tim yang dikirim tidak sedikit yakni 40 orang, tiga tewas bukan berarti perakitan terhenti. "Penyelidikan dilakukan, perakitan juga tetap berjalan," ujarnya.
Kendati demikian, Kementerian Pertahanan berharap, polisi bisa menyelesaikan secepat mungkin, sehingga dapat diketahui apa penyebab tewasnya tiga teknisi Sukhoi itu, meski indikasi awal disebutkan penyebab kematian karena minuman keras.
Saat ini, perakitan Sukhoi dilakukan di hanggar Skatek 044 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, melibatkan 40 teknisi Rusia dan 20 teknisi dari Skatek 044 yang baru menyelesaikan pendidikan.

Pesawat Sukhoi jenis SU-27 SKM, yang dipesan pemerintah dari Rusia, tiba di Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat lalu, diangkut pesawat Antonov.
Seperti diketahui, tahun 2010 ini, sebanyak tiga unit pesawat Sukhoi yang dipesan dari Rusia akan datang. Satu unit lagi akan menyusul pada bulan ini juga. Ketiga pesawat canggih tersebut akan memperkuat Skuadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin.

Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar merupakan pangkalan pesawat tempur SU-27 SKM dan SU-30 MK2 buatan Komsomolsk Amure Arcraft Production Association (KNAPO).

Tiga tambahan pesawat tersebut belum dilengkapi dengan persenjataan, karena paket pembelian pesawat berbeda dengan pembelian senjata.

Namun demikian, dengan tambahan tiga unit pesawat tersebut, TNI AU memiliki sebanyak 10 unit pesawat tempur Sukhoi.

Pesawat Sukhoi tersebut akan menggantikan peran pesawat A-4 Sky yang berada di Skuadron Udara 11 Lanud Hasanuddin.

Pesawat Antonov AN-124-100 yang mengangkut pesawat tempur Sukhoi, tiba di Lanud Sultan Hasanuddin Makassar pada pukul 10.00 WITA dengan didampingi oleh tim personel dari Rusia sebanyak 40 orang.